Total Tayangan Halaman

Laman

Senin, 13 Juni 2011

Sejarah Peradaban Muslim

ABAD PERTENGAHAN
(DAULAH USMANIYAH, SAFAWIYAH, MOGHUL)
Oleh: Kasdi Ardiansah

A. Daulah Usmaniyah di Turki
Kekhalifahan Turki pernah menjadi jaya dan menjadi Negara adi daya, hampir seluruh kerajaan serta negara-negara Islam pernah berinteraksi dengan Turki bahkan termasuk Indonesia. Kerajaan Turki termasuk salah satu dari tiga kerajaan besar Islam pada abad pertengahan selain kerajaan Persia (Iran) dan kerajaan Mongol di India. Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah negri utara Cina. Kemudian mereka pindah ke Turkistan lalu ke Persia dan Irak, mereka masuk Isalm sekitar abad ke 9 atau ke 10 ketika berada di Asia tengah. Ketika terjadi ekspansi Mongol pada abad ke 13 mereka melarikan diri ke derah barat dan mencari tempat pengungsian ditengah saudar-saudara mereka yaitu orang-orang Turki Seljuk didataran tinggi Asia kecil. Di bawah pimpinan Ertoghul mereka mengabdiakn diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang melawan Bizantium dan berkat bantuan mereka, Alaudin mendapatkan kemenangan. Kemudian Alaudin member merka hadia berupa tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Pada tahub 1300 M bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuk dan Sultan Alaudin mati terbunuh. Kemudian kerajaan Seljuk terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Usman lalu memprolamirkan kemedekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang yang didudukinya. Dan sejak saat itu berdirilah kerajaan Usman.
Dalam masa kekuasaanya kerajaan Usamani dipimpin oleh oleh 36 Sultan dan secara garis besar dibagi menjadi lima perode:
1. Periode pertama, yaitu pada pase pembentukan kerajaan dan merupakan ekspansi perama. Dalam periode ini kerajaan Usmani mengalami empat kali pergantin Sultan yang berlangsung hamper seperempat abad, yakni pada tahun 699-817 H atau 1299-1439 M.
2. Peride kedua, yaitu berlangsung selama satu setengah abad denga enam Sultan. Dari masa pembenahan Negara dan laju pertumbuhannya sampai ekspansinya yang terbesar. Periode merupakan puncak kejayaan kerajaan Usmani dengan ditaklukannya kota Konstantinopel yang selanjutnya menjadi ibukota negara Islam dan dirubah namanya dengan Istambul.
3. Peride ketiga, masa dimana Negara mempertahankan kejayaannya sampai kewilyah Hongaria lepas.
4. Periode keempat, berlangsung sejak 1703-1839 M dengan Sembilan Sultan. Pada masa ini wilayah kekuasaan Usamani mulai hilang dan jatuh kekuatan lain.
5. Periode kelima, berlangsung dari 1839-1922 dengan enam Sultan, masa bangkitnya kembali kebudayaan dan administrasi Negara di bawah pengaruh barat.
B. Daulah Safawiyah
Daulah Safawiyah berasal dari gerakan tarekat yang didirikan oleh Syekh Ishak Safiudin (1252-1334 M) yang berpusat di Ardabil, sebuah kota di Azarbaizan, Persia Barat laut. Nama Safawiyah terus dipertahankan sampai menjadi sebuah gerakan politik, bahkan sampai mendirikan sebuah kerajaan. Pada mulanya tarekat ini bersifat local kemudin berkembang menjadi gerakan keagamaan dan menyebar sampai ke Persia dan sekitarnya. Para pengikut ini sangat fanatic kegolongan Syiah dan menentang selain dari golongan mereka sehingga mendorong gerakan ini menjadi gerakan politik. Usaha ini kemudian terwujud pada masa Imam Junaid (1447-1460 M) salah seorang keturunan Syejh Safiudin. Kemudian kepemimpinannya diteruskan oleh anaknya yang bernama Haidar (1460-1494 M). setelah Haidar terbunuh, kepemimpinan diterusakan oleh anaknya yang bernama Ali. Namun tidak lama kepepmimpinan selanjutnya diterusakn oleh saudarnya Ali takni Ismail (1501-2524 M). Di Gilan Ismail membentuk sebuah pasukan yang diberi nama Qizilbash. Ismail kemudian memprolamirkan diri menajdi raja (Syah) pertama dinasti Safawiyah. Sepuluh tahun pertama kekuasaanya ia berhasil memperluas kekuasaannya meliputi seluruh Persia dan bagian timur bulan Sabitu Subur yaitu wilayah Asia. Kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh anaknya Tahsmap, yang memegan kekuasaan sampai 52 tahun yakni 1524-1576 M, kemudian diteruskan oleh Syah Ismail II (1576-1577 M). dan Syah Muhammad Khudah Banda (1577-1588 M). puncak kerajaan Safawi terjadi pada masa kekuasaan Abbas 1 (1588-1628 M). secara politik ia mampu mengatasi kemelut dan komplik di dalam negri yang menggangu stabilitas Negara dan berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang direbut kerajaan lain pada masa raja-raja sebelumnya. Dan juga mengalami kemajuan dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan serta pembangunan fisik dan seni.
Namun akhirnya, kemajuan yang pernah dicapai oleh Abbas 1 mulai menurun setela pergantian kepemimpinan. Setelah Abbas 1 raja-raja sesudahnya semuanya lemah. Misalnya Safi Mirza (11628-1642 M) adalah pemimpin yang lemah dan kejam. Abbas II (1642-167 M) adalah raja yang suka minum-minuman keras. Sulaiman (1667-1694 M) suka pemabuk, narkoba dan menyenangi kehidupan malam, sewenang-wenag dan kejam. Husein memaksakan pendapt Sunni sehinggan membangkitkan emosi Sunni Afganistan, akhirnya bangsa Afgan di bawah pimpina Vays dan Mirmahmud melakukan penyerangan dan mengakhiri dinasti Safawiyah.
C. Moghul
Pendiri kerajaan ini adalah Zahirudin Muhammad Babur pada tahun 1526 M, salah seorang keturunan Timur Lenk dari etnis Turki-Mongol, seorang yang gagah berani sekaligus muslim fanatik. Dia pertama kali yang melakukan oenyerangan ke India pada tahun 1398 M namun tujuannya bukan untuk menguasaai India. Hal dibuktikan karena Timur Lenk mengangkat mengangkat seorang warga India untuk menjadi gubernur di Multan sekaligus wakilnya di India sekaligus keturunan Jengis Khan yang telah memeluk agam Islam. Mongol berkuasa di India selama 3 abad lebih dari tahun 1526-1858 M. bersama dengan dua kerajaan besar lainnya, yaitu Turki Usmani dan Safawi di Fersia, Mongol menjadi kerajaan super power di dunia pada waktu itu. Mereka berhasil mengembangkan perekonomian, militer, politik, dan kebudayaan secara fantastik.
Barbu mempunyaempat orang putra, yaitu Humayun, Kamran , Hindal dsn Askari. Diantara keempat anaknya ini Humayun yang melanjutkan kekuasaan barbur. Humayyun yang berarti bernasib mujur lahir di Kabul (Afganistan) pada Maret 1508. Dalam peperangan melawan Sher Syah dai Kausa pada 26 Juni Humayunmengalami kekalahan dan melarikan diri menyebrangi sungai Gangga. Saat perang terakhi dengan Syer syah ia kembali menderita kekalahan dan ia mundur ke Lahore kemudian pergi ke Sind. Akan tetapi karena tidak merasa aman di Sind ia lari ke Iran pada 1543 dan meminta bantuan kepada raja Persia, Syah Tahmasp. Tapi ia diberi persyaratan, yaitu harus mengikuti faham Syia. Pada tahun 1544, Humayun berhasil merebut Qandahar dari tangan Askari, dan selanjutnya menguasi Kabul.
Sejarah Mughol dapat diklasifikasikan menjadi beberapa periode:
1. Periode pertama, yaitu masa kelahiran dan meluaskan kekuasaan.
2. Pada periode ini dibentuk kerajaan pertama oleh Zahirudin Muhammad Babur pada tahun1526 setelah kemenangan terhadap pasukan Ibrahim, secara penuh Barbur menjadi penguasa penuh terhadap Delhi dan memproklamirkan diri menjadi raja pertama Mughol.
3. Perode kedua, yaitu masa kejayaan.
4. Perode ini dimulai pada masa Akbar 1 pada tahun 1556 dan Kejayaan Moghol kemudian diteruskan sampai raja ketiga setelahnya, yaitu Jahangir, Syah Jehan dan Aurangzeb sampai pada tahun 1707. Dan setelah itu kerajaan Mongol diperintah oleh raja-raja yang lemah.
5. Perode ketiga, yaitu masa kehancuran.
6. Periode ini dimulai dengan naiknya raja Bahadur Syah 1 sebagia raja ke tujuh dinasti Mughol pada tahun 1707. Penyebab kehancurannya adalah ekspansi Ingris dan setelah melemahnya kerajaan Bahadur dikarenakan banyaknya pemberontakan dan hilangnya kesetiaan anggota istana kepada raja. Penyebab lainnya adalah pertahanan keamanan yang lemah, bobroknya moral para elit, posisi teras kerajaan menjadi rebutan, pemerintahan yang otoriter serta komplik yang berkepanjangan.


Daftar rujukan

Ensikplopedi tematis Dunia Islam. t.t. Jakarta: Van Hoove
Makalah Semerter 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar