Total Tayangan Halaman

Laman

Senin, 13 Juni 2011

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad

SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
570- Kelahiran Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiulawal tahun gajah yang bertepatan 20 april.
572- Nabi Muhammad SAW dilepas bermain dengan anak-anak Halimah As-Sa’diyah sambil mengembala kambing. Dan juga pada usia itu Nabi SAW berhenti menyusu.
576- Nabi Muhammad SAW ditinggal oleh ibu tercintanya Aminah binti Abdul Mutallib. Ketika itu Nabi SAW masih berumur 6 tahun.
578- Dua tahun kemudian Nabi Muhammad SAW ditinggal (wafat) oleh kakeknya Abdul Mutallib.
582- Nabi Muhammad SAW pertama kali ke Syam (Suriah) bersama pamannya Abu Thalib.
585- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan ketika terjadi perselsihan antara suku Hawazin dengan Kuraisy. Peperangan tersebut dikenal dengan peperangan Fijar.
590-594- Nabi Muhammad SAW mendirikan lembaga yang bertujuan untuk membantu orang miskin yang disebut hilful-fudul. Waktu berganti waktu pada tahun tersebut Nabi SAW dijuluki Al-Amin.
595- Nabi Muhammad SAW kedua kalinya pergi ke Syam (Suriah) dengan membawa dagangan Khadijah binti Khuwailid bersama pembantunya Maisarah. Pada waktu itu juga Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid.
610- Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali. Yang betempat di Gua Hira, ketika itu Nabi SAW umur 39 tahun 3 bulan 8 hari M.
619- Nabi Muhammad SAW ditinggal (wafat) oleh pamannya Abu Talib dan juga istrinya Khadijah binti Khuwailid.
621- Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’-Mi’raj.
622- Nabi Muhammad SAW bersama umatnya hijrah ke Madinah.
624- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan. Diantaranya: Wadda, Bawak, Al-Usyarah, Badar al-Sughro, Badar al-kubro, Bani Qainuqo’, Bani Sulaim, dan As-Sawiq.
625- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan. Diantaranya: Zi Amar, Buhran, Uhud, Hamra’ dan Al-Asad.
626- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan. Diantaranya: Bani Nadir, Zat ar-Riqa’, Badar al-Akhirah.
627- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan. Diantarnya: Ruman al-Jandal, Al-Muraisi, Al-Khandaq, dan Bani Quraidah.
628- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan. Diantaranya: Bani Lihyan, Zi Qarad. Sesudah itu Nabi SAW melakukan perjanjian Hudaibiyah. Pada tahun itu juga terjadi peperangan Al-Hudaibiyah.
629- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan Khaibar.
630- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan. Diantaranya: Mu’tah, Penaklukan Mekah, Hunain, dan Taif.
631- Nabi Muhammad SAW mengikuti peperangan Tabuk.
632- Nabi Muhammad SAW meniggalkan Madinah. Setelah itu dia menunaikan Haji Wadak. Pada waktu itu Nabi SAW sakit demam, kemudian Nabi SAW meninggal dunia (wafat).





DAFTAR RUJUKAN
Atlas Al-Quran. Jakarta: Karisma Ilmu.
Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. Vol 3.
Haikal, Muhammad Husain. t.t. Hayatu Muhammad SAW. Kairo: Dar Al-Ma’arif.
Huda, A. Safi’i Sabil. 1987. Sejrah dan Kebudayaan Islam. Bandung: CV. ARMICO.

Sesat

Soal
1. Apa batasan sesat dalam Islam?
2. Bagaimana seseorang/kelompok bisa di sebut sesat?
3. Siapa yang berwenang menentukan seseorang/kelompok itu sesat?
4. Apa hukum bagi kelompok/orang sesat?
5. Apa sesat menurut al-Quran dan Hadis?
6. Apa pendapat anda tentang kasus sesat meyesatkan di Indonesia dan
bagaimana solusi yang anda tawarkan!!


Jawaban

1. Orang bisa dikatagorikan sesat apabila mempunyai kreteria sebagai berikut:
a. Tidak percaya dengan Nabi Muhammad SAW.
b. tidak mengimani terhadap apa yang dibawah oleh Rasulullah SAW.
c. mengingkari apa yang diketahui dari agama Allah menyekutukan agama Allah.
d. tidak mengikuti petunjuk al-Quran.
2. Seseorang dikatakan sesat, apabila ia lebih mengutamakan hawa nafsunya. Cenderung kepada kebathilan dan jauh dari kebenaran. Beribadah tidak berpedoman dengan syariat yang diturukan oleh AllahSWT.
3. Yang berwenang menentukan sesat adalah Allah dan Rasul-Nya.
4. Hukuman orang yang sesat adalah api neraka
5. Sesat menurut
a. al-Quran :
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُون ) سورة الجاثية (23 :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا.
Menurut al-Quran, orang bisa disebu sesat apabila ia menuhankan hawa nafsunya, mengingkari Allah dan Rasulnya, beriman dengan sebagian dan mengingkari sebagian Nabi-Nya.
b. hadis:
حدثناه أبو الحسين عبد الصمد بن علي بن مكرم البزار ، ببغداد ، ثنا محمد بن غالب ، ثنا خالد بن عبد الرحمن ، ثنا المعتمر ، عن سلم بن أبي الذيال ، عن عبد الله بن دينار ، عن ابن عمر ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « لا يجمع الله هذه الأمة - أو قال أمتي - على الضلالة أبدا ، واتبعوا السواد الأعظم فإنه من شذ شذ في النار »
دينار عن ابن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا يجمع الله هذه الأمة على الضلالة أبدا و يد الله على الجماعة فمن شذ شذ في النار
وفي مراسيل أبي داود أن النبي صلى الله تعالى عليه وسلم رأى مع بعض أصحابه شيئاً من كتب أهل الكتاب فقال: " كفى بقوم ضلالة أن يتبعوا كتاباً غير كتابهم أنزل إلى نبي غير نبيهم "
Hadis diatas menjelaskan orang-orang yang tidak mengikuti mayoritas ulama, maka dikatagorikan melenceng dan disebut sesat, karena mayoritas adalah tanda kekuasaan Allah SWT. Begitu juga orang yang mengikuti kitab yang bukan dari Nabi mereka maka dikatagorikan sesat.
6. Menurut penulis, sesat menyesatkan di Indonesia sudah berlangsung sejak lama dan tentu sudah menjadi pembahasan dan pertimbangan yang mendalam oleh ulama Indonesia melalui al-Quran dan hadis. Hal ini akan terus berlangsung selama yang yang dituduh sesat tidak mau mengakui kesesatannya dan bertaubat. Solusi yang penulis tawarkan adalah, pertama mengajak secara halus untuk kembali kejalan yang benar menurut syariat, kedua memisahkan diri dari Islam dan membuat agama baru, ketiga ketegasan pemerintah untuk melarang aktivitasnya, keempat di bubarkan oleh pemerintah dengan dukungan oleh semua elemen masyarakat.
Keempat cara tersebut harus dilakukan secara bertahap dan berhati-hati. Hidayah adalah hak Allah hanya kepadanya kita mohon dan mengiba. W4llahu’alam.

Sejarah Peradaban Muslim

ABAD PERTENGAHAN
(DAULAH USMANIYAH, SAFAWIYAH, MOGHUL)
Oleh: Kasdi Ardiansah

A. Daulah Usmaniyah di Turki
Kekhalifahan Turki pernah menjadi jaya dan menjadi Negara adi daya, hampir seluruh kerajaan serta negara-negara Islam pernah berinteraksi dengan Turki bahkan termasuk Indonesia. Kerajaan Turki termasuk salah satu dari tiga kerajaan besar Islam pada abad pertengahan selain kerajaan Persia (Iran) dan kerajaan Mongol di India. Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah negri utara Cina. Kemudian mereka pindah ke Turkistan lalu ke Persia dan Irak, mereka masuk Isalm sekitar abad ke 9 atau ke 10 ketika berada di Asia tengah. Ketika terjadi ekspansi Mongol pada abad ke 13 mereka melarikan diri ke derah barat dan mencari tempat pengungsian ditengah saudar-saudara mereka yaitu orang-orang Turki Seljuk didataran tinggi Asia kecil. Di bawah pimpinan Ertoghul mereka mengabdiakn diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang melawan Bizantium dan berkat bantuan mereka, Alaudin mendapatkan kemenangan. Kemudian Alaudin member merka hadia berupa tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Pada tahub 1300 M bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuk dan Sultan Alaudin mati terbunuh. Kemudian kerajaan Seljuk terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Usman lalu memprolamirkan kemedekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang yang didudukinya. Dan sejak saat itu berdirilah kerajaan Usman.
Dalam masa kekuasaanya kerajaan Usamani dipimpin oleh oleh 36 Sultan dan secara garis besar dibagi menjadi lima perode:
1. Periode pertama, yaitu pada pase pembentukan kerajaan dan merupakan ekspansi perama. Dalam periode ini kerajaan Usmani mengalami empat kali pergantin Sultan yang berlangsung hamper seperempat abad, yakni pada tahun 699-817 H atau 1299-1439 M.
2. Peride kedua, yaitu berlangsung selama satu setengah abad denga enam Sultan. Dari masa pembenahan Negara dan laju pertumbuhannya sampai ekspansinya yang terbesar. Periode merupakan puncak kejayaan kerajaan Usmani dengan ditaklukannya kota Konstantinopel yang selanjutnya menjadi ibukota negara Islam dan dirubah namanya dengan Istambul.
3. Peride ketiga, masa dimana Negara mempertahankan kejayaannya sampai kewilyah Hongaria lepas.
4. Periode keempat, berlangsung sejak 1703-1839 M dengan Sembilan Sultan. Pada masa ini wilayah kekuasaan Usamani mulai hilang dan jatuh kekuatan lain.
5. Periode kelima, berlangsung dari 1839-1922 dengan enam Sultan, masa bangkitnya kembali kebudayaan dan administrasi Negara di bawah pengaruh barat.
B. Daulah Safawiyah
Daulah Safawiyah berasal dari gerakan tarekat yang didirikan oleh Syekh Ishak Safiudin (1252-1334 M) yang berpusat di Ardabil, sebuah kota di Azarbaizan, Persia Barat laut. Nama Safawiyah terus dipertahankan sampai menjadi sebuah gerakan politik, bahkan sampai mendirikan sebuah kerajaan. Pada mulanya tarekat ini bersifat local kemudin berkembang menjadi gerakan keagamaan dan menyebar sampai ke Persia dan sekitarnya. Para pengikut ini sangat fanatic kegolongan Syiah dan menentang selain dari golongan mereka sehingga mendorong gerakan ini menjadi gerakan politik. Usaha ini kemudian terwujud pada masa Imam Junaid (1447-1460 M) salah seorang keturunan Syejh Safiudin. Kemudian kepemimpinannya diteruskan oleh anaknya yang bernama Haidar (1460-1494 M). setelah Haidar terbunuh, kepemimpinan diterusakan oleh anaknya yang bernama Ali. Namun tidak lama kepepmimpinan selanjutnya diterusakn oleh saudarnya Ali takni Ismail (1501-2524 M). Di Gilan Ismail membentuk sebuah pasukan yang diberi nama Qizilbash. Ismail kemudian memprolamirkan diri menajdi raja (Syah) pertama dinasti Safawiyah. Sepuluh tahun pertama kekuasaanya ia berhasil memperluas kekuasaannya meliputi seluruh Persia dan bagian timur bulan Sabitu Subur yaitu wilayah Asia. Kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh anaknya Tahsmap, yang memegan kekuasaan sampai 52 tahun yakni 1524-1576 M, kemudian diteruskan oleh Syah Ismail II (1576-1577 M). dan Syah Muhammad Khudah Banda (1577-1588 M). puncak kerajaan Safawi terjadi pada masa kekuasaan Abbas 1 (1588-1628 M). secara politik ia mampu mengatasi kemelut dan komplik di dalam negri yang menggangu stabilitas Negara dan berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang direbut kerajaan lain pada masa raja-raja sebelumnya. Dan juga mengalami kemajuan dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan serta pembangunan fisik dan seni.
Namun akhirnya, kemajuan yang pernah dicapai oleh Abbas 1 mulai menurun setela pergantian kepemimpinan. Setelah Abbas 1 raja-raja sesudahnya semuanya lemah. Misalnya Safi Mirza (11628-1642 M) adalah pemimpin yang lemah dan kejam. Abbas II (1642-167 M) adalah raja yang suka minum-minuman keras. Sulaiman (1667-1694 M) suka pemabuk, narkoba dan menyenangi kehidupan malam, sewenang-wenag dan kejam. Husein memaksakan pendapt Sunni sehinggan membangkitkan emosi Sunni Afganistan, akhirnya bangsa Afgan di bawah pimpina Vays dan Mirmahmud melakukan penyerangan dan mengakhiri dinasti Safawiyah.
C. Moghul
Pendiri kerajaan ini adalah Zahirudin Muhammad Babur pada tahun 1526 M, salah seorang keturunan Timur Lenk dari etnis Turki-Mongol, seorang yang gagah berani sekaligus muslim fanatik. Dia pertama kali yang melakukan oenyerangan ke India pada tahun 1398 M namun tujuannya bukan untuk menguasaai India. Hal dibuktikan karena Timur Lenk mengangkat mengangkat seorang warga India untuk menjadi gubernur di Multan sekaligus wakilnya di India sekaligus keturunan Jengis Khan yang telah memeluk agam Islam. Mongol berkuasa di India selama 3 abad lebih dari tahun 1526-1858 M. bersama dengan dua kerajaan besar lainnya, yaitu Turki Usmani dan Safawi di Fersia, Mongol menjadi kerajaan super power di dunia pada waktu itu. Mereka berhasil mengembangkan perekonomian, militer, politik, dan kebudayaan secara fantastik.
Barbu mempunyaempat orang putra, yaitu Humayun, Kamran , Hindal dsn Askari. Diantara keempat anaknya ini Humayun yang melanjutkan kekuasaan barbur. Humayyun yang berarti bernasib mujur lahir di Kabul (Afganistan) pada Maret 1508. Dalam peperangan melawan Sher Syah dai Kausa pada 26 Juni Humayunmengalami kekalahan dan melarikan diri menyebrangi sungai Gangga. Saat perang terakhi dengan Syer syah ia kembali menderita kekalahan dan ia mundur ke Lahore kemudian pergi ke Sind. Akan tetapi karena tidak merasa aman di Sind ia lari ke Iran pada 1543 dan meminta bantuan kepada raja Persia, Syah Tahmasp. Tapi ia diberi persyaratan, yaitu harus mengikuti faham Syia. Pada tahun 1544, Humayun berhasil merebut Qandahar dari tangan Askari, dan selanjutnya menguasi Kabul.
Sejarah Mughol dapat diklasifikasikan menjadi beberapa periode:
1. Periode pertama, yaitu masa kelahiran dan meluaskan kekuasaan.
2. Pada periode ini dibentuk kerajaan pertama oleh Zahirudin Muhammad Babur pada tahun1526 setelah kemenangan terhadap pasukan Ibrahim, secara penuh Barbur menjadi penguasa penuh terhadap Delhi dan memproklamirkan diri menjadi raja pertama Mughol.
3. Perode kedua, yaitu masa kejayaan.
4. Perode ini dimulai pada masa Akbar 1 pada tahun 1556 dan Kejayaan Moghol kemudian diteruskan sampai raja ketiga setelahnya, yaitu Jahangir, Syah Jehan dan Aurangzeb sampai pada tahun 1707. Dan setelah itu kerajaan Mongol diperintah oleh raja-raja yang lemah.
5. Perode ketiga, yaitu masa kehancuran.
6. Periode ini dimulai dengan naiknya raja Bahadur Syah 1 sebagia raja ke tujuh dinasti Mughol pada tahun 1707. Penyebab kehancurannya adalah ekspansi Ingris dan setelah melemahnya kerajaan Bahadur dikarenakan banyaknya pemberontakan dan hilangnya kesetiaan anggota istana kepada raja. Penyebab lainnya adalah pertahanan keamanan yang lemah, bobroknya moral para elit, posisi teras kerajaan menjadi rebutan, pemerintahan yang otoriter serta komplik yang berkepanjangan.


Daftar rujukan

Ensikplopedi tematis Dunia Islam. t.t. Jakarta: Van Hoove
Makalah Semerter 3

Sejarah

Dinasti Mongol India
1 PENDAHULUAN
Sejarah yang dalam etimologi arabnya disebut dengan siroh adalah rangkaian peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Pengetahuan tentang sejarah sangatlah diperlukan umat manusia yang hidup setelah periode sejarah itu berlalu; karena dengan adanya pemahaman tentang sejarah dengan berbagai kejadian yang melengkapinya, maka manusia setelahnya akan mampu membuat sejrah kehidupannya sendiri dengan lebih baik tanpa mengulangi kembali sejarah kelam yang pernah diukir para pendahulunya.
Di antara konten sejarah yang pernah terjadi adalah sejarah kerajaan Mongol, salah satu dari tiga kerajaan besar terakhir Islam, yang menampakkan super powernya di daratan India menjelang sebelum hancur leburnya seluruh kekuasaan Islam dalam jurang kelam penjajahan bangsa-bangsa barat.
Mongol sebagai kerajaan Islam bersama minoritas pemeluknya, yang menguasai teritorial India dengan mayoritas penduduknya yang beragama Hindu adalah sebuah kerajaan yang sangat unik dan memiliki banyak kesamaan dengan negara Indonesia dari sisi dan corak keberagamaan, toleransi kebebasan beragama, pertanian, politik, dan yang lainnya.
Mongol sebagai suatu kerajaan adalah kerajaan yang sangat penting untuk dikaji, karena dari kerajaan inilah banyak sufi dan penyebar agama Islam yang menjadi juru dakwah agama Islam sekaligus benteng pertahanan Islam di seluruh persada nusantara ini.
Akhirnya teguran dan kritikan yang membangun penulis harapkan dari para ahli, dosen pembimbing, dan teman-teman diskusi untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Selanjutnya selamat membaca dan mendiskusikan makalah ini!
2. PEMBAHASAN.
2.1. Sejarah Kelahiran Dinasti Mongol
Kerajaan ini didirikan oleh Zahirudin Muhammad Babur pada tahun 1526 M, salah seorang keturunan Timur Lenk dari etnis Turki-Mongol, - seorang yang gagah berani sekaligus seorang muslim fanatik, dia pertama kali melakukan penyerangan ke India pada tahun 1398 M. namun tujuan dari ekspansi militer tersebut bukanlah untuk menguasai India. Hal ini terbukti dengan tindakan Timur Lenk mengangkat seorang warga India untuk menjadi Gubernur di Multan sekaligus wakilnya di india- sekaligus keturunan Jengiz Khan yang telah masuk Islam. Pemerintahan kerajaan Mongol berkuasa selama 3 abad lebih, terhitung mulai tahun berdirinya 1526 M sampai tahun kehancurannya 1858 M atau dengan istilah lain, kerajaan ini bertahan dan berkuasa selama 332 tahun.
Saat kerajaan ini lahir, sebelumnya di Asia kecil pada tahun 1300 M telah lahir kerajaan Turki Usmani, dan kerajaan Safawi di Persia pada tahun 1500 M. Pada perkembangan selanjutnya ketiga kerajaan ini menjadi kerajaan super power di dunia. Mereka dengan baik berhasil menguasai dan mengembangkan perekonomian, militer, politik, dan kebudayaan yang fantastik. Hasilnya, hingga kini kita bisa menikmati berbagai bangunan yang dibuat pada masa kesultanan Mongol di India, seperti Masjid Raya Delhi, Taj Mahal, dan Istana Fatehpur Sikri.
Adapun nama-nama penguasa kerajaan Mongol di India beserta periodesasi tahun kekuasaannya adalah sebagai berikut;
1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530)
2. Humayyun (1530-1556)
3. Akbar Syah (1556-1605)
4. Jahangir (1605-1627)
5. Syah Jehan (1627-1658)
6. Aurangzeb (Alamngir I, 1658-1707))
7. Bahadur Syah I (1707-1712)
8. Jihandar Syah (1712-1713)
9. Farruk Syiar (1713-1719)
10. Muhammad (1719-1748)
11. Ahmad (1748-1754)
12. Alamghir II (1754-1759)
13. Alam II (1759-1806)
14. Akbar II (1806-1837)
15. Bahadur syah II (1837-1858)
2.2. Periodesasi Dinasti Mongol Dari Kelahiran, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya
2.2.1. Periode I, periode kelahiran dan usaha menjaga kelangsungan kekuasaan kerajaan (1526-1556)
Periode ini dimulai dengan dibentuknya kerajaan Mongol oleh Zahiruddin Muhammmad Babur pada tahun 1526 setelah kemenangan Babur di peperangan Paripat dengan Pasukan Ibrahim pada tahun itu juga. Yang karena kemenangan ini Babur secara penuh menjadi penguasa Delhi dan menproklamirkan dirinya sebagai maharaja Mongol yang pertama.
Pada masa pemerintahan Babur, kerajaan Mongol menjadi kerajaan Islam yang memiliki gairah humanisme dan toleransi yang besar kepada agama lain, khususnya agama hindu, sebagaimana yang diungkapkan Akbar S. Ahmed dalam bukunya “Rekonstruksi sejarah Islam”
…semangat humanism yang meresap dalam kekuasan Mughol. Perpaduan dan penghargaan terhadap agam-agama lain bukanlah strategi politik; ini adalah hal yang mendalam dan ikhlas. Alasannya besifat sosiologis: banyak pangeran Mughol adalah anak-anak dari ibu Hindu, banyak jenderal balatentara yang sangat kuat dan kokoh penting di dalam istana –penasehat-penasehat istana- adalah orang Hindu. Tapi alasan lainnya adalah Islam yang percaya diri dan berpendirian luas di mana Barbar membawanya dari Asia Tengah. Tindakan pertama Barbar setelah menaklukan Delhi adalah melarang penyembelihan sapi, karena hal tersebut menyerang umat hindu.
Namun, sangat disesalkan sekali ketika Babur meninggal dan tampuk kekuasaan berpindah ketangan Hummayun banyak terjadi kekacauan dan pertumpahan darah dikarenakan pemberontakan dari kalangan kerajaan atau ekspansi militer oleh pihak musuh. Namun atas bantuan Syah Thamshap I (1514-1576) penguasa Safawi, akhirnya Humayyun dapat merebut kembali Delhi pada tahun 1555 M setahun sebelum kematian Humayyun.
2.2.2. Periode II, Masa Kejayaan (1556-1707)
Periode ini di mulai dengan naiknya Akbar I sebagai raja Mongol pada tahun 1556 dan berakhir pada tahun1707 dengan meninggalnya raja keenam dinasti Mongol, Aurangzeb pada tahun 1707.
Yang menarik dari periode ini adalah ketika Akbar I memegang tampuk kekuasaan kerajaan Mongol, karena pada waktu itulah dinasti ini mencapai prestasi yang menakjubkan diberbagai lapangan kehidupan, seperti stabilitas politik ekonomi, industri, pertahanan dan lain-lainnya. sebagaimana disebutkan Ade Armando bahwa:
Pada saat Akbar I memegang tampuk pimpinan Mogul, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannnya … kejayaan Akbar I masih dilanjutkan oleh tiga sultan setelahnya, Jahangir, syah jehan, dan Aurangzeb…namun setelah Aurangzeb, tahta kerajaan diduduki oleh raja-raja yang lemah…kemantapan stabilitas politik yang dicapai Akbar membawa kemajuan di bidang-bidang lain. dalam bidang ekonomi, kesultanan Mughol dapat mengembangkan program pertambangan, dan pertanian. Hasil-hasil pertanian diekspor ke Eropa, Afrika, Arab, dan Asia Tenggara, bersama dengan hasil kerajinan seperti pakaian tenuan dan kain yang banyak diperoduksi di Gujarat dan Bengal. Untuk meningkatkan produksi, Jahangir juga mengizinkan Inggris dan Belanda mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.
2.2.3. Periode Kemunduran dan Kehancuran (1707-1858)
Periode ini di mulai dengan naiknya Bahadur Syah I sebagai raja ketujuh kerajaan Mongol pada tahun (1707) dan berakhir pada kehancuran kerajaan ini untuk selama-lamanya pada tahun 1858 akibat ekspansi militer Inggris setelah melemahnya kekuatan raja Bahadur Syah II disebabkannya banyak pemberontakan dan hilangnya kesetiaan anggota kerajaan pada raja.
Namun secara singkat keruntuhan dan kehancuran kerajaan Mongol dikarekan empat faktor, yaitu:
1. Kerajaan Mongol pada periode pertengahannya sampai akhir dipimpin oleh raja-raja yang tidak berkompeten dan lemah dalam mengatur kesetabilitasan negara.
2. Kebijaksanaan Aungrazeb yang cenderung mengarah kepada prilaku kasar dan dzolim terhadap rakyatnya ketika melaksanakan ide-ide puritannya. Sehingga menimbulkan konflik antar pemeluk agama yang tidak bisa dihindarkan dan sulit dipadamkan oleh raja-raja setelahnya.
3. Kurangnya perhatian terhadap angkatan pertahanan.
4. Bobroknya moral para elit politik dan kehidupan glamor mereka yang sangat berlebihan sehingga mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
2.3. Aktifitas Sosial Masyarakat
2.3.1. Toleransi keberagamaan
Hal ini tercermin dengan adanya sikap saling memahami di antara para pemeluk agama yang berada di bawah kekuasaan Mongol, India pada hususnya; sebagaimana diilusterasikan Karen Amstrong:
… Akbar tidak menindas atau menganiaya rakyatnya, dan tidak pula berupaya memaksa mereka berpindah agama…setiap kasta Hindu memiliki upacara peribadatan sendiri, dan demikian pula dengan Yakobiyah, yahudi, Jayn, Kristen, Zoroaster, Islam sunnu dan Ismaili semuanya diizinkan menjalankan ibadah tanpa hambatan. Selama abad ke-14 dan ke-15, orang-orang Hindu dari semua kasta, dan bahkan beberapa orang muslim, menggabungkan kekuatan untuk membangun sebuah bentuk monoteisme dan kontemplatif, dan (mereka) bersumpah untuk menghentikan intoleransi sektarian.
Namun perlu difahami bahwasanya toleransi yang sangat berharga ini hanya terjadi pada masa pemerintahan Akbar I saja, karena setelah wafatnya Akbar terbukti telah banyak kekacauan yang melemahkan kekuasaan Negara di sebabkan kebijakan keberagamaan yang inklusif dan fanatik, hususnya pada masa kekuasaan Aurangzeb.
Akbar Syah yang tekenal sebagai tokoh agamawan yang sangat besar sikap toleran dan puralismenya dalam beragama adalah sosok raja yang menganut faham keagmaan din ilahi (agama Tuhan), sebuah corak keberagamaan seseorang yang terkesan mencampur adukan (sinkretisme) agamaIslam dengan Hindu, sebuah faham yang banyak menimbulkan gejolak idenditas agama itu sendiri. Beberapa ajaran din ilahi (agama Tuhan) adalah:
1. Salam pertemuan anggota din ilahi adalah الله اكبر (Allah Maha Besar) dan dijawab dengan جلاجلاله (Allah Maha Agung).
2. Setiap pengikut aliran ini harus mengadakan pesta kematian untuk menyongsong datangnya kematian.
3. Setiap pengikut aliran ini harus berulang tahun dan memberian sedekah.
4. Tidak boleh maka daging sapi, tapi boleh menganjurkan orang lain untuk memakannya.
5. Jika ada seorang pengikut yang mati, maka ahli waris harus membuangnya ke sungai kemudian mengeluarkannya dan membakarnya.
6. Pengikut yang mati dikuburkan dengan arah kepala di arah timur dan kakinya di arah barat. Posisi tidur pengikut ajaran ini juga sama dengan posisi orang mati di dalam kuburnya.
7. Acara kematian setiap pengikut harus diperingati dengan pakaian warna merah.
8. Sajadah (sujud menciu tanah) lazim diberikan kepada araja.
9. Babi dianggap bersih dan suci.
10. Salat, puasa, dan haji tidak wajib.
11. Mandi junub setelah bersenggama dengan istri tidak wajib.
12. Dalam setahun terdapat 14 hari raya.
13. Belajar fikih, bahasa arab, tafsir, agama, dan hadiots dianggap tidak baik.
14. Akbar menolak keabsahan isro’ mi’roj Nabi saw.
15. Khitan, wajib.
16. Syahadah pengikut aliran ini adalah لاالهَ الا الله اكبر خليفة الله
17. Adzan tidak boleh dikumandangkan di kerajaan.
2.3.2. Perdagangan
Pada masa kerajaan Mongol, telah terjadi interaksi sosial yang mengagumkan dan dan banyak menarik keuntungan masyarakat Mongol. Interaksi tersebut adalah perdagangan. Pada masa kerajaan Mongol kebijakan Negara telah berhasil mendorong masyarakatnya untuk melakukan perdagangan, baik yang bertaraf regional ataupun internasional, impor atau ekspor. Namun yang paling menakjubkan adalah kemampuan administrasi kerajaan Mongol dalam mengatur kesetabilitasan perdagangan internasionalnya, yang dimulai pada abad ke-17 M. Adapun barang-barang yang menjadi komoditas ekspor waktu itu adalah sutera, kain, kerajinan tangan, dan tempat minuman. Adapun pusat kerajinannya adalah Gujarat dan pasar perdagangannya adalah Kongo.
Pada abad ke-18 M masyarakat Mongol atas kebijakan kerajaan mulai mengembangkan perdagangan internasionalnya ke daratan Eropa dan keputusan tersebut terbukti sangat tepat, karena tidak terlalu lama setelah komoditas Mongol merambah pasar Eropa, para pelaku pedagang tersebut berhasil menjadi penyuplai terbesar.
2.3.3. Pertanian
Beberapa sebab kemajuan pertanian di Mongol:
1. Luasnya teritorial Mongol, yang meliputi seluruh kawasan India dan ancaman dari pihak luar atau pemberontakan memaksa pemerintah membentuk angkatan perang yang tidak sedikit. Diterangkan bahwa angkatan militernya yang terdiri dari pasukan berkuda, pasukan bergajah, pejalan kaki, pengangkut barang mencapai sekitar 200.000 pasukan.
2. Perdagangan yang telah merambah kawasan internasional dengan berbagai komoditasnya secara tidak langsung memaksa pemerintah untuk mensejahterakan para petani sebagai penyuplai bahan mentah komoditas tersebut.
Dan yang menarik dari kekuasaan Mongol adalah perubahan sistem pertanian di India. India yang sebelum berdirinya kerajaan Mongol adalah daerah subur yang sangat cocok untuk lahan pertanian. Namun sebelum kekuasaan Babur, raja Mongol yang pertama sistem perairan perkebunan atau lahan persawahan masih menggunakan sistem kuno, yaitu dengan menyirami lahan tersebut, namun setelah babur menjadi raja dan kerajaan Mongol berdiri system pengairan tersebut dirubah dengan pembangunan kanal-kanal dan saluran air yang terhubung langsung dengan sungai sekitarnya. Sebagaimana diterangkan A. L. Srivastana:
There had existed gardens in India long before the advent of the mughuls; but they were not geometrically design and erected pleasances in all cases. Babur brought to our country the new style of gardens wich had been developed in Persia and Turkistan and whose chief characteristics were “artificial irrigation in the form of channels. Basins or tanks and dwarfwater-falls.
2.3.4. Pertukaran Mata Uang (Money Changging)
Hal ini terjadi mulai kebijaksaan kerajaan Mongol untuk memberikan kesempatan pada para investor asing, hususnya negara barat menanamkan modalnya di daerah kekuasaan kerajaan Mongol.


2.3.5. Akulturasi Budaya Islam dan Hindu
Hal semacam ini tidaklah aneh bahkan sudah lumrah, bahwasanya apabila terdapat perjumpaan dan interaksi yang panjang di antara kebudayaan yang berbeda pasti akan menghasilkan kebudayaan yang baru. Kesimpulan ini bias kita lihat dari banyaknya bangunan di India sekarang ini yang secara langsung melambangkan adanya akulturasi budaya, seperti Taj Mahal, Masjid Agung, makam Akbar dan lain-lain.
Bahkan akulturasi tersebut tidak saja terbatas pada segi arsitektur bangunan saja, tetapi juga merambah pada bahasa masyarakat Mongol waktu itu dengan lahirnya Bahasa Urdu, bahasa yang lahir akibat dari akulturasi bahasa Arab, Persia, dan India. Sebagaimana yang disebutkan Ande maykel:
كما ينبغي ألا نشيح ايضا عن منمجزات الثقافة المغولية, ان الاسلام الدي بدأ يمد هنا حدود تراثه مع كبير, المتصوف الاسطوري للقرن الخامس عشر والدي تتنازع انتماءهأيضا الهندوسية ودالك عشية انتصار بابور, ان هدا الاسلام يضيف الان الى مجموعة أدابه الواسعة على الاقل لغتين أساسيتين : فالى جانب الللغة العربية المستخدمة في العلوم الدينية والشعر الفارسي الدي ازدهر في بلاط دلهي, ها هي اللغة البغالية التي وصلت الى قمة نضجها مع الشاعر الكبير مير الدي نشأ في اوسط الدراويش ( 1713-1810) ولغة الأوردو وهي نتاج اختلاط كل من اللغات الهندسية والفارسية والعربية.
ونفس المزج, ان جاز لنا القول, نراه في الفن, اد ان فارس تفسح لنفسها مكان الصدارة دون ان تستبعد كلية التأثيرات العثمانية او حتى الأوروبية, وخاصة دون ان تمتنع الاقتباسات المحلية فقد بدأ أجر المساجد الآيرانية يتراجع عن واجهات الابنية آمام الحجر الصافي الدي يعد زخرفة في حد داته مثل الرخامالابيض في تاج محل الشهير (لوحة 125) حيث راحت الهند- مثلما حدث في اسبانيا- تنهل من تنغيم المسطحات العريضة والخضرة والماء, وهي المكونات التي يحلم بها كل مهندسي العالم.
2.3.6. Industri
Industri yang paling berkembang di masyarakat Mongol waktu itu adalah industri kaian dan pabrik pakaian pakaian. Pada masa itu pabrik kain bisa ditemukan diberbagai kota, namun sebaliknya pusat industry pakaian hanya terdapat di beberapa tempat saja, seperti Agra, Banaras, Jaunpur, Patna, Burhanupur, Lucknow, Khairabad dan yang lain. Sedangkan untuk bahan mentah berupa kain mereka beli dari pabrik-pabrik kain yang ada di daerah sekitarnya. Sebagaiman pendapat A.L. Srivasta:
Agriculture and Industry … the most important industry was cultivation of cotton and manufacture of cotton cloth. Cotton industry was known to every village and cotton cloth for local use was produced all over the country. But Agra, Banaras, Jaunpur, Patna, Burhanpur, Lucknow, Khairabad, and many other place in Bidar, Bangal, Bihar and Malwa, were famous for their fine goods. Subsidiarydyeing industry flourished side by side with the cotton industry.
2.4. Sikap Masyarakat Terhadap Kerajaan
Sikap masyarakat India terhadap kerajaan Mongol terklasifikasikan menjadi dua:
1. Kelompok netral
Kelompok ini diwakili oleh masyarakat yang menyibukan diri dengan berbagai aktifitas, kecuali politik dan menjalani keberagamaan mereka berdasarkan prinsip tasamuh (toleransi); baik dari kalangan mayoritas, Hindu atau kalangan minoritas, Islam.
Sebenarnya mayoritas masyarakat Mongol adalah masyarakat yang patuh terhadap keajaan, apalagi ketika tampuk kendali tetinggi negara masih dipegang empt raja paruh awal kerajaan tersebut. Hal ini tidaklah mengherankan karena pada waktu itu kebijakan kerajaan sangat berpihak kepada rakyat, baik di bidang ekonomi, politik, budaya, dan toleransi keberagaman.
2. Bersikap oposisi dan mengadakan perlawanan
Kelompok ini diwakili oleh para pemimpin Hindu dan Sikh. Perbedaan sikap yang sangat berbeda ini dimulai sejak banyaknya perubahan kebijakan pemerintahan yang dipimpin oleh Syah Jihan, aja dinasti Mongol yang kelima, yang dianggap para pemelk agama Hindu kebijaksanannya sering mengekang ekspresi corah hidup berkeagamaan mereka dan terlalu diskriminatif.
Di antara kebijakan-kebijakan yang mematik timbulnya pemberontakan adalah:
1. Sikap kerajaan yang terlalu curiga kepada pemeluk atau madzhab yang tidak sefaham dengan kerajaan.
2. Sikap kerajaan yang terlalu sekterian.
3. Minuman keras dan daging babi dilarang secara formal dan mengikat seluruh lapisan masyarakat; baik yang Islam, Hindu, Kristen dan yang lainnya. Dampak dari kebijakan ini adalah terjadinya kesenjangan diplomasi dan interaksi sosial kerajaan Mongol yang Islami dengan mayoritas masyarakat Mongol yang beragama Hindu.
4. Sikap raja yang mulai enggan menghadiri upacara-upacara agama hindu.
5. Pajak hany dibebankan kepada pemelu agam hindu.
6. Banyak pura, tempat ibadah orang Hindu yang dihancurkan karena diskrimnasi kerajaan yang keterlaluan.
3. PENUTUP
3.1. Simpulan
Kerajaan Mongol di India adalah salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang terkhir dan mampu bertahan selama tiga abad lebih. Hal ini perlu menjadi catatan sejarah yang perlu dipelajari dan diaplikasikan nilai-nilai kebaikannya dalam masyarakat modern ini.
Kerajaan ini mengalami puncak kejayaannya ketika raja yang berkuasa mmpu menerapkan sikap tasamuh (toleransi) keberagamaan di daerah kekuasaannnya tanpa menutup mata pada faktor-faktor yang lain.
Kerajaan ini telah banyak menelorkan kebijaksanaan yang berpihak pada rakyat dan akhirnya membuahkan masa kejayaannnya dengan berbagai macam lapangan kerja yang berhasil dibangun dan dikembangkan dengan profesional.
Masa kehancuran keajaan ini terjadi ketika para raja yang berkuasa secara silih berganti tidak mampu lagi meneapkan sifat toleransi, terlalu fanatik kepada agama, madzhab, cara keberagamaan yang dipegangnya, serta kurangnya kemampuan untuk mengendalikan kestabilitasan perdamaian dan keamanan kerajaan dari pihak luar.
3.2. Referensi
Amstrong, Karen. 2003. Islam Sejarah Singkat. Terj. Fungki Kusnaidi Timur. Yogyakarta: Penerbit Jendela.
Armando, Ade etl. tt. ENSIKLOPEDIA ISLAM UNTUK PELAJAR. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
http://muchad.info/muchad/perkembangan-daulah-mugholiyah.html.6.55. 11 Juni 2010
Khoir, Abdul etl. Tt. ENSIKLOPEDIA DUNIA ISLAM, KHILAFAH, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Lal Srivastava, Ashirbadi. 1957. The Mughul Empire. Agra College: Janta Press.
Mansur. 2004. Peradaban Islam. Yogyakarta: Global Pustaka. Cet. I.
Maykel, Andre. Tt. Al-Islam Wa Hadhorothuhu, terj. Zainab Abdul Aziz. Bairut: Mansyuroh Al-Maktabah Al-Asriyah.
Najib, Mahmud. 1998. Zaki Qisshothul Hadhoroh; al-Hindi Wa jiironuhu. Bairut: Dar al-Jil
S. Ahmed, Akbar. 2003. Rekonstruksi Sejarah Islam, pent. Amru Nst. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Dinamika Pesantren Salaf DI Era Modern

Dinamika Pendidikan Pesantren Salaf
Oleh: Kasdi Ardiansah

I. Pendahuluan
Pendidikan takkan pernah bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan, maka manusia akan mengetahui apa yang dilakukan dan dibutuhkan selanjutnya. Pada awalnya pendidikan adalah proses transformasi ilmu dari orang yang disebut ilmuan (guru) ke-orang yang belum berilmu (awam/murid). dalam melakukan proses ini, diwadahi dalam sebuah lembaga pendidikan yang kemudian memunculkan istilah masing-masing. Seperti lembaga pedidikan yang dinamakan pesantren, sekolah dan lain-lain.
Di dalam makalah ini penulis akan sedikit mendiskripsikan lembaga pendidikan pesantrenyang berbasis salaf, ditinjau dari segi sejarah munculnya sehingga dinamakan pesantren dan juga karakter dan konsep pendidikan yang ada di dalamnya. dibagian akhir, penulis juga mencoba memberikan analisa terhadap dinamika yang dihadapi pesantren dalam menghadapi perkembagan zaman.
Mudah-mudahan makalah ini akan membuka cakrawala berpikir kita untuk bisa memberikan masukan, bagaimana baiknya mempertahankan pendidikan pesantren salaf yang semakin banyak ditinggalkan oleh masyarakat.

II. Pembahasan
A. Pengertian
kata pesantren berasal dari kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran -an yang berarti menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri. Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata sant (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik. Sedangkan menurut Geertz pengertian pesantren diturunkan dari bahasa India Shastri yang berarti ilmuwan Hindu yang pandai menulis, maksudnya pesantren adalah tempat bagi orang-orang yang pandai membaca dan menulis. Dia menganggap bahwa pesantren dimodifikasi dari para Hindu Dalam buku Pola Pembelajaran di Pesantren disebutkan istilah pesantren berasal dari India, karena adanya persamaan bentuk antara pendidikan pesantren dan pendidikan milik Hindu dan Budha di India ini dapat dilihat juga pada beberapa unsur yang tidak dijumpai pada sistem pendidikan Islam yang asli di Mekkah. Unsur tersebut antara lain seluruh sistem pendidikannya berisi murni nilai-nilai agama, kiai tidak mendapatkan gaji, penghormatan yang tinggi kapada guru serta letak pesantren yang didirikan di luar kota. Data ini oleh sebagian penulis sejarah pesantren dijadikan sebagai alasan untuk membuktikan asal-usul pesantren adalah karena penguhdariIndia.

B. Sejarah dan Pendidikan
Perjalanan panjang pendidikan pesantren di Indonesia dapat ditelusuri melalui bentuk-bentuk pendidikan yang dilaksanakan di langgar-langgar, masjid atau rumah-rumah penduduk serta guru ngaji yang bersangkutan. Pada awalnya pola pendidiknnya hanya sekedar berupa kumpulan anak-anak yang belajar pengetahuan agama dari tingkat dasar sampai naik ketingkat yang tinggi, selanjutnya menjelma menjadi madarasah diniyah, kemudian berkembang menjadi pondok pesantren. Pendapat lain mengatakan, Belum diketahui secara persis pada tahun berapa pesantren pertama kali muncul sebagai pusat-pusat pendidikan-agama di Indonesia. Agama Islam mulai menyebar di seluruh Indonesia kira-kira pada abab ke-15 tetapi diperkirakan sudah datang di Indonesia pada abad ke-8 melalui para pedagang Arab. Sampai abad ke-16 agama Islam telah tersebar dan merupa
agama yang paling besar di seluruh nusantara Indonesia. Pesantren yang paling lama di Indonesia namanya Tegalsari di Jawa Timur. Tegalsari didirikan pada ahkir abad ke-18, walaupun sebetulnya pesantren di Indonesia mulai muncul banyak pada akhir abad ke-19.
Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih yang kemudian memberikan dampak bagi pendidikan lainya terutama lembaga pendidikan pesantren. Dalam merespon kemajuan pendidikan, terutama dalam bidang teknologi, lembaga pesantren mulai melakukan perubahan-perubahan dengan tidak menghilangkan ruh dan tujuan pendidikkan pesantren tersebut. Diantarnya adalah mengadopsi kurikulum pendidikan umum yang dikombinasikan dengan pendidikan yang telah ada sebelumnya, yang kemudian muncul istilah pesantren modern, yaitu lembaga yang memperpadukan pendidikan formal dan nonformal.
Tetapi tidak sedikit pesantren yang tetap mempertahankan tradisi lama dari pola pendidikanya dan hanya menkaji ilmu keagamaan saja tanpa melihat perubahan yang ada diluar pesantren tersebut, dan ini kemudian menimbulkan peryanyaan dimasyarakat pola pendidikan mana yang akan menjadi kepercayaan untuk meneruskan pendidikan anak-anak mereka.
Adanya lembaga pendidikan, khususnya pesantren ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu memotivasi di dalam kegiatan belajar dan mengatasi problem putus sekolah bagi anak-anak yang kurang mampu dalam hal ekonomi, karena lembaga pesantren sudah dikenal sejak lama tidak menerapkan biaya yang mahal seperti lembaga pendidikan lain. Tetapi dunia pesantren akhir-akhir ini mulai mulai kurang diminati oeh masyarakat terutama oleh masyarakat golongan menengah keatas, dan ini hampir menyeluruh di masyarakat. Bahkan disuatu daeah tertentu lembaga pesantren mengalami gulung tikar dikarenakan didaerah tersebut berdiri lembaga pendidikan lain.
Pondok pesantren terutama yang dikenal dengan istilah salaf dianggap kurang respon dengan perubahan dan kemajuan yang telah diterapkan oleh lembaga pendidikan lain seperti lembaga pendidikan formal, diantaranya tidak memasukan kurikulum pendidikan umum, pendidikan teknologi, bahasa asing serta tidak adanya standar kelulusan seperti ijazah dan ini menjadi persoalan utama ketika siswa tersebut akan melanjutkan pendidikan keluar pesantren tersebut.
Melihat kondisi seperti ini, sebagian pesantren mulai menerapkan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah di dalam pendidikan formal, seperti adanya standar kelulusan, ijazah, memasukan kurikulum pendidikan umum dengan mendirikan sekolah dalam pesantren tersebut.
Cara demikian disebagian pesantren dinilai cukup berhasil, bahkan pesantren tersebut mengalami kemajuan dari segi kuantitas siswa dan ini bisa mempertahankan pesantren tersebut dari kehilangan peminat. Tetapi disebagian daerah, dinilai kurang berhasil, bahkan lembaga pendidikan tersebut mengalami penurunan minat dan mulai ditinggalkan masyarakat..
Yang jadi persoalan lain adalah, pola pendidikan pesantren yang lama mulai bergeser dengan pola pendidikan yang baru, dan banyak pesantren yang beralih memilih menekankan pendidikan yang baru diadopsinya dengan menambah jam pelajaran dan mengurangi jam pelajaran pendidikan lama.
Ironi memang, padahal adanya pendidikan lain yang sifatnya umum adalah sebagai pelengkap bahkan dikatakan penarik minat masyarakat agar pendidikan pesantren yang telah diwarisi turun temurun tetap berjalan khususnya di Indonesia.


III. Penutup
Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, sudah saatnya mulai berbenah diri dalam menghadapi perubahan zaman. Dalam melakukan perubahan ini pesantren tidak harus merubah total apa yang telah dijalani dunia pesantren selama ini, dalam artian karakteristik pesantren tersebut tidak hilang. Ini sangat perlu dilakukan demi terus berjalannya lembaga pendidikan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://darulhikmah.blogspot.com/2008/05/pengertian-dan-tipe-pesantren.html.minggu.9,28.pm
Khozin. 2006. Jejak-Jejak Pendidikan Islam di Indonesia. Malang: UMM

Contoh Analisis Swot

MD Aliyah Darul Muttaqin
I. Seputar Madrasah
Berada ditengah-tengah desa, tempat cukup strategis, berdiri di atas tanah wakap, dibangun dengan danah dari masyarakat.
II. Analisis Swot
1. pendidik
a. Strenght
Semua guru sudah sarjanah, kredibel dengan bidangya masing-masing, dedikasi pengabdian tinggi, memahami keadaan siswa.
b. Weaknes
Gaji tergantung dengan SPP dari siswa, merangkap pekerjaan lain yang diluar sekolah, sering terlambat (kurang disiplin dengan waktu).
2. Peserta didik
a. Strength
Kuantitas yang banyak, mudah dalam memahami pelajaran, ikatan social terjalin dengan baik, minat belajar yang tinggi.
b. Weaknes
Kurang disiplin, susah diatur.
3. Sarana prasarana
a. Strenght
Ruang kelas yang memadai, kantor, ruang rapat, masjid. Kamar mandi.
b. Weaknes
Belum ada perpustakaan, perbaikan terkendala dengan keuangan.
4. Program
a. Strenght
Mengadakan pengajian mingguan bersama masyarakat, Pelatihan pidato dengan bahasa asing, study banding minimal setahun sekali, persiapan dalam mengikuti perlombaan antarsekolah.
b. Weaknes
Terkendala biaya, kurang terkordinir, kadang tidak terealisai.
5. Opportunity
a. Srenght
Masyarakat sekitar cukup mendukung dan terkadang ikut berpartisipasi dalam kegiatan.
b. Weaknes
Harus selalu dikoordinir, selalu sibuk dengan pekerjaan.
6. Treats
Bersaing dengan lembaga pendidikan sekuler, urbanisasi masyarakat dari kota yang membawa dampak negatip.
Visi:
Membentuk Karakter Siswa Yang Berlandasan Agama, Mempunyai Kepedulian Sosial Dan Berwawasan Teknologi
A. Indikator
1. Siswa rajin sholat berjamaah baik di dalam maupun di luar sekolah
2. Siswa Rajin membaca al Quran
3. Mempunyai sopan santun (Islami) di sekolah dan di masyarakat
4. Bisa bersosialisasi dengan masyarakat
5. Peka terhadap perkembangan yang terjadi dimasyarakat
6. Bisa memanfaatkan teknologi yang ada di sekolah dan lingkungan

Misi:
Menumbuhkan Siswa Untuk Selalu Taat Dalam Beribadah Dan Berkarya Di Semua Lini Kehidupan

B. SKL
1. Kognitif
Utama: mengerti hukum agama dengan baik,
Mampu membaca kitab dengan baik, bisa berbahasa Arab dan Inggris,mengerti cara mengoprasikan teknologi
Penunjang: kursus praktek membaca kitab, lab bahasa asing, lab kumputer
2. psikomotorik
utama: bisa ikut berperan dalam meningkatkan kegiatan keagamaan di dalam dan luar sekolah, ikut berpatisipasi dalam kegiatan masyarakat
penunjang: pengajian di dalam lingkungan sekolah, sholat berjamaah sehabis jam pelajaran, menyediakan alat-alat kerja bakti
3. Afektif
Utama: bisa menjadi contoh dalam keluarga dan lingkungan, bisa memberi motivasi orang lain, ikut membantu memecahkan masalah orang lain
Penunjang: mengadakan diskusi dengan pembahasan masalah-masalah aktual di tengah-tengah masyarakat

C. Materi
1. SKL Utama
a) Al-quran dan al-Hadis
b) Mushtholahulhadis
c) Fikih
d) Ahlak
e) Tauhid
f) Bahasa Arab dan gramatikanya
g) Ilmu Antropologi
h) Bahasa Inggris
i) Bahasa Indonesia
j) Matematika
k) ITI
2. SKL Penunjang
a) Praktek membaca kitab
b) Praktek ibadah
c) Kursus bahasa asing
d) Kursus kumputer
e) Praktek dalam kegiatan di masyarakat

D. Ruang Lingkup Materi dan Tujuannya
1. Al-Quran dan al-Hadis
a. Latar belakang: Al-Quran dan al-Hadis adalah ilmu yang mempelajari tentang wahyu Ilahi dan perkataan Nabi yang menjadi sumber hukum utama dalam menegakkan syariat
b.Tujuan: berusaha memahami makna dan maksud tujuan yang terkandung dalam al-Quran dan Hadis
c. Ruang lingkup al-Quran dan al-Hadis:
a) menterjemahkan kedalam makna yang benar
b) mengkolerasikan antar al-Quran dan al-Hadis

2. Ilmu Mushtholahulhadis
a.Latar belakang: Mushtholahulhadis sangat diperlukan dalam mempelajari tentang istilah-istilah, pembagian dan kualitas hadis serta asbabulwurudnya melalui penelitian sanad dan rawi
b.Tujuan: mengetahui ilmu-ilmu menelusuri hadis, berhati-hati dalam mengamalkan hadis
c. Ruang lingkup ilmu mushtholahulhadis:
a) mengetahui istilah dalam hadis
b) mengetahui pembagian-pembagian hadis
c) mengetahui rawi dan sanad hadis
d) menelusuri asbabulwurud

3. Fikih
a. Latar belakang: Untuk menjadi dasar dalam mengontrol aktivitas kehidupan sehari-hari, baik mengenai ibadah, hubungan dengan sesama manusia, pernikahan, dan hukum perdata pidana, maka fikih sangat diperlukan.
b. Tujuan: Sebagai landasan dalam mengamalkan syariat (terutama dalam beribadah dan muammalah)
c. Ruang lingkup kajian fikih adalah:
a) Fikih Ibadah, meliputi rukun-rukun dan farduh-fardhu ibadah seperti masalah thoharah, sholat, haji, puasa, zakat dan mawaris
b) Fikih Muammalah, meliputi pemahaman tentang ibadah yang berhubungan dengan manusia, seperti jual beli, sewa menyewa, qurban, nazar, dan lain-lain

4. Ahlak
a. Latar belakang: Ahlak adalah ilmu yang mengatur masalah etika dan kesopanan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berbicara, bergaul serta berpakaian. Ahlak adalh merupakan ekspresi dari ilmu yang dimiliki seseorang, maka ilmu tampa ahlak tidak bisa diterima dimasyarakat.
b. Tujuan: Sebagai benteng dalam pengembangan diri ketika bergaulan dimasyaraka
c. Ruang lingkup ahlak:
a) Ahlak terhadap sang pencipta
b) Ahlak terhadap kedua orang tua
c.) Ahlak terhadap saudara
d) Ahlak terhadap masyarakat
d) Ahlak terhadap mahkluk lain
e) Ahlak terhadap alam semesta
6.Tauhid
a.Latar belakang: Dalam pembahasannya ilmu tauhid adalah imu yang menekankan tentang keesaan Allah SWT. Dan mempelajari tentang sifat-sifatnya dan kewajiban seluruh makhluk alam semesta tunduk atas perintahnya
b. Tujuan: Mengetahui dan berusaha memahami dalil keesaan Allah baik secara tafsiliy maupun ijmaliy
c. Ruang lingkup ilmu tauhid:
a) Menterjemahkan dan memahami sifat-sifat Allah dengan baik dan benar
b) Memahami pengertian dalil tafsily dan ijmaly
c) Memahami tauhib rubbubiyah dan huluhiyah

7. Sejarah social Islam
a. Latar belakang: perjalanan Islam bisa lepas dari faktor sejarah. Dari pembawa pertama Islam itu sendiri dan para penerusnya sampai sekarang bahwa kita harus mengetahui dan berterimakasih karena jasa merekalah hingga kita nbisa masuk dan mengamalkan ajaran Islam
b. tujuan: para siswa bisa mengenal Rasulullah SAW sebagai pembawa agama Islam, para tokoh dan peradaban Islam yang terdahulu
c. Ruang lingkup sejarah social Islam
a) Sejarah Nabi Muhammad
b) Sejarah Khulafaurrasyidin
c) Sejarah Bani Umayyah
d) Sejarah Bani abbasiyah
8.Bahasa Arab dan gramatikanya
a. Latar belakang: bahasa Arab adalah bahasa yang mempunyai susunan dan kaidah yang sistematis. Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
b. Tujuan: Mata pelajaran Bahasa Arab:
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
c. Ruang lingkup bahasa Arab:
a) Menterjemahkan dengan baik dan benar
b) Nahwu Shorof
c) Mengetahui istilah-istilah modern
d) Hiwar, muzakaroh, musyawaroh dengan bahsa Arab


8.Ilmu Antropologi
a. Latar belakang: adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
b. Tujuan: sebagai dasar untuk mengetahui keadaan masyarakat (perindividu) dan memahami masalah yang dihadapi
c. Ruang lingkup ilmu Antropologi:
a) melihat dan mengenali ciri-ciri fisik
b) memperhatikan adat istiadat budaya
9.Bahasa Indonesia
a. Latar belakang: Indonesia terdiri dari pelbagi suku dan daerah yang mempunyai bahasa yang berbeda-beda dan sering kali terjadi kesulitan dalam berkomunikasi antar suku satu dengan suku lainnya. Maka untuk solusinya adalh menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
b. Tujuan: berusaha menyatukan antar suku yang berbeda melalui komunikasi yang dapat saling difahami
c. Ruang lingkup bahasa Indonesia
a) Memahami susunan bahasa dengan baik (memahami)
b) berusaha bagaimana berbicara dengan baik dan benar (berbicara)
c) mengetahui kosa kata dan bahasa kontemporer dalm bahasa Indonesia (menganalisis)
10.Bahasa Inggris
a. Latar belakang: dunia modern sekarang tidak lepas dari pengaruh komunikasi terutama bahasa Inggris. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris juga tela menjadi salah satu mata pelajaran yang berpungsi untuk memahami ilmu-ilmu yang yang berbahasa Inggirs. Maka melihat kondisi sekarang bahasa Inggris sangat diperlukan
b. Tujuan: berusaha berbicara dengan baik dan benar ketika berada di dalam forum formal
c. Ruang lingkup bahasa Inggris
a) Speaking
b) Reading
c) Listening
11. Matematika
a. Latar belakang: Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
b. Tujuan: Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
c. Ruang linkup Matematika
a) Ilmu arit matika
b) Ilmu Geometri
c) Ilmu Aljabar
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

12. ITI: Kumputer
a. Latar belakang: perkembangan pesat ilmu pengetahuan menuntut manusia untuk bergerak cepat seiring dengan pesatnya ilmu pengetahuan itu sendiri. Teknologi adalah hasil dari ilmu pengetahuan dan manusia dituntut untuk menguasainya demi untuk mempercepat dalam mendapatkan ilmu pengetahuan melalui teknologi tersebut
b. Tujuan: supaya tidak gaptek, untuk membantu dalam proses belajar
c. Ruang lingkup ITI
a) Cara mengoprasikan computer dengan baik
b) mempelajari software dan hadware computer

STRUKTUR KURIKULUM

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
1 11 111
A. Pendidikan agama Islam
1. Al-quran dan al-Hadis 2 2 2
2. Mushtholahulhadis 4 4 4
3. Fikih 4 4 4
4. Ahlak 2 2 2
5. Tauhid 4 4 4
6. Sejarah social Islam 2 4 4
B. Ilmu Antropologi 2 4 4
C. Matematika 4 2 2
D. Bahasa Arab dan gramatikanya 4 4 4
E. Bahasa Indonesia 4 6 6
F. Bahasa Inggris 4 2 2
G. Matematika 4 4 6
H. ITI 4 4 4
Jumlah 44 46 48

Menentukan Skala sikap

Menentukan Skor Butir-Butir So’al Tes Sikap/Budi Pekerti

I. Pendahuluan
Untuk mengukur, nilai, sikap, minat, perhatian dan lain-lain kita memerlukan sebuah alat. Di dalam makalah ini akan sedikit dijelaskan alat tersebut yang sering disebut dengan skala. Kemudian dengan itu kita bisa menentukan skor terhadap butir soal.

II. Pembahasan
A. definisi
Sikap adalah kecenderungan berperilaku atau reaksi seseorang terhadap objek atau stimulus yang dating padanya. Defenisi lain menyebutkan, sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung (Unfavourable) pada suatu objek.
B. Komponen-komponen dan cara mengukur sikap.
Dalam mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu di gunakan dengan cara skala, selanjutnya akan menghasilkan beberapa katagori sikap, yaitu mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.
Dalam menentukan demensi sikap, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan yaitu;
1. Koginisi. Yang berkenaan dengan pengetahuan seseorang,
2. Afeksi. Berhubungan dengan perasaan dalam menanggapi suatu objek,
3. Konasi. Kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut.
Contoh pernyatan sikap.
1) Saya senang membaca tulisan yang berhubungan dengan tugas skripsi saya (+, afeksi).
2) Saya merasa kesulitan untuk melakukan penelitian skripsi saya (-, afeksi).
3) Saya berpendapat bahwa saya memerlukan bantuan ilmu orang lain untuk menyelesaikan tugas skripsi saya (+, kognisi).
4) Saya selalu minta pendapat dari teman-teman saya tentang kekurangan tugas skripsi saya (+, konasi).
5) Saya merasa telah cukup menguasai bidang study yang akan saya jadikan skripsi saya (-, afeksi).
Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan tersebut menghasilkan sikap mendukung (positif) atau menolak (negatif), melalui rentangan nilai tertentu.
Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala Likert, dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun negative, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada penilai asal penggunaanya yang konsisten.
Beberapa petunjuk yang digunakan dalam menyusun skala Likert
a) Tentukan objek yang dituju, kemudian tetapkan variable yang akan diukur dengan skala tersebut.
b) Lakukan analisis variable menjadi beberapa subvariabel atau demensi variabel, lalu kembangkan indicator setiap demensi tersebut.
c) Dari setiap indicator, tentukan ruang lingkup pernyataan sikap yang berhubungan dengan aspek kognisi, afeksi, dan konasi terhadap objek sikap.
d) Susunlah pernyataan untuk masing-masing aspek tersebut dalam dua katagori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negative secara seimbang banyaknya.

Berikut ini contoh table pernyataan skala sikap:




Jenis kelamin :……………………………………………………………………..
Umur :………………………………………………………………tahun
Kelas/Materi :……………………………………………………………………..


Pernyataan Sangat setuju
setuju Tidak punya pendapat Tidak setuju Sangat tidak setuju
1. Saya tidak perlu memahami tujuan pelajaran Faro’id
2. Pelajaran faro’id harus menarik perhatian santri
3. Konsep-konsep yang dalam ilmu faro’id sangat abstrak
4. Isi ilmu faro’id tidak sesuai dengan kehidupan nyata
5. Mempelajari faro’id sangat sulit
6. Konsep faro’id perlu dengan praktek
7. Mempelajari faro’id harus sering latihan
8. Sebaiknya faro’id harus selalu ditrerapkan dalam kehidupan
9. Saya merasa dalam membagi harta waris memerlukan praktek faro’id
10. Saya senang ketika ada tugas tentang faro’id
11. Saya berpendapat bahwa faro’id tidak sulit apabila dikerjakan sungguh-sungguh
12. Mempelajari faro’id memerlukan kitab khusus faro’id
13. Semakin banyak kitab faro’id dipelajari semakin jelas konsepnya
14. Semakin banyak latihan memecahkan soal faro’id semakin tinggi pemahaman konsep tentang faro’id
15. Faham terhadap konsep faro’id belum menjamin senang terhadap pelajaran ilmu faro’id

Tanda tangan responden
……………………………

Berilah skor sebagai berikut, Pernyataan positif (mendukung) untuk sangat setuju 5, setuju 4, tidak punya pendapat 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1. Pernyataan negatif (menolak) untuk sangat tidak setuju 5, tidak setuju 4, tidak punya pendapat 3, setuju 2, sangat setuju 1.
Dengan demikian, skor maksimal adalah 75, skor minimal 15. Skor antara 60-75 dinyatakan sikap positif, skor antara 15-44 dinyatakan negative. Sedangkan skor 45-50 dinyatakan netral.
C. Skala Penilaian
Skala penilaian mengukur penampilan atau perliaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku pada suatu titik continuum atau suatu katagori yang bermakna nilai. Rentanagn nilai mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, baik dalam bentuk hurup (A, B, C, D), angka (1, 2, 3, 4), atau 10, 9, 8, 7, 6, 5. Sedangkan rentang katagori bisa tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang, kurang.
Contoh:
Nama Guru :…………………………. Bidang Studi :…………………………...
No Pernyataan Skala nilai
A B C D
1
2
3
4

5 Penguasaan bahan ajar
Hubungan dengan siswa
Bahasa yang digunakan
Pemakaian metode dan alat bantu ajar
Jawaban terhadap pertanyaan siswa

Keterangan:
A: Baik sekali C: Cukup
B: Baik D: Kurang



III. Penutup
Dengan demikian untuk menentukan skor butir tes sikap kita bisa menggunakan petunjuk dalam skala likert. Di dalam nya terdapat beberapa fariable dan subvariabel dalam penskoran.
Rujukan
Rahayuningsih, Sri Utami .2008. Psikologi Umum 2. Pdf.
Sudjana, Nana.2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Resume Hadist Tarbawi

RESUME HADIST TARBAWI
I. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yangpaling sempurna dari sekian makhluk yang diciptakan oleh Allah swt. Hal ini dikarenakan Allah telah mengaruniakan manusia dengan berbagai potensi dan perangkat canggih yang tidak dimiliki oleh makhluk apapun selainnya. Sehingga dengan demikian bukanlah merupakan sesuatu yang patut dipertanyakan jika Allah memilih manusia sebagia mendataris-Nya di muka bumi.
Namun, manusia yang baik-terlepas dari takdir Allah- tidak serta merta muncul di dunia ini, tapi melalui tahapan-tahapan. Pertama, Melalui proses pernikahan, Islam sendiri mengajarkan bagaimana pernikahan sah menurut syara’ agar kelah keluarga tersebut memperoleh keluarga yang sakinah,mawaddah warahmah. Kedua,etika bersenggama menurut ajaran syari’at Islam. Ketiga,mendidik seorang anak dengan ajaran Quran dan Sunnah, mulai awal lahir hingga baliqh.
Islam adalah agama universal yang mengajarkan umat manusia pada jalan yang diridhai Allah, sampai pada ranah keluarga. Sehingga Islam yang dibawah oleh Rasulullah Saw. bisa diterima oleh umat manusai, karena sesuai dengan fitrah manusia.

II. PEMBAHASAN
A. Hadis Kesatu
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كلكمراعومسؤولعنرعيته
Artinya:“…Setiap kamu sekalian itu pemimpin, dan akan dipertanggungjawabkan ari kepemimpinanya”.(HR. Bukhari)
Manusia dikarunai akal dan pikiran oleh Allah swt. untuk menjalani hidup di dunia ini. Maka dari itu manusia diberi beban dan tanggungjawab oleh Allah untuk, diantaranya:
1. Tanggung jawab sebagai makhluk individu dan sosial
Dari hadist tersebut kita bisa mengambil pemahamanbahwa manusia, baik sebagai makhluk inidvidu atau makhluk sosial adalah tanggung jawab masing-masing. Sebagai makhluk individu ia memiliki tanggung jawab secara personal atas segala perbuatnnyayang juga bersifat personal. Tidak ada hak baginya untuk melemar tanggung jawab kepada inividu-individu lain.
Di dunia ini tidak ada seorang pun yang bisa hidup mandiri secara mutlak. Setiap individu manusia pasti memerlukan inividu lain dalam memenuhi dan menyelaraskan kehidupanya.
2. Tanggung jawab Manusia dalam Dunia Pendidikan
يَرْفَعِاللَّهُالَّذِينَآمَنُوامِنْكُمْوَالَّذِينَأُوتُواالْعِلْمَدَرَجَاتٍ
Artinya:”…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al-Mujadalah: 11)
Harus disadari bahwa untuk mencapai tujuan tersebut seseorang harus melalui proses yang dinamakan pendidikan, yaitu proses bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasamani dan rohani anak didik agar terbentuk kepribadian yang utama.
B. Hadist Kedua
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا يحيى عن سفيان عن أبي إسحاق عن وهب بن جابر عن عبد الله بن عمرو بنالعاصي قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقولكفىالمرءإثماًأنيضيعمنيقوت
Artinya: “Seseorang sudah dianggap berdosa jika menyia-nyiakan orang yang sudah menjadi tanggunganya”.(HR. Ahmad)
Berbicara tentang pemimpin, bukan berarti hanya dalam lingkup orang individu saja, akan tetapi lebih dari pada itu, contohnya yang termasuk katagori pemimpin adalah orang tua terhadap anak-anaknya. Pengertian dari kata منيقوت adalah seorang yang memberi nafkah. Secara umum ini bisa diartikan dengan siapa saja yang diberi tanggung jawab mengenai kehidupannya, baik sebagai pemimpin negara, keluarga (dalam hal ini adalah anak) seperti dalam bidang materi: sandang, pangan dan papan amupun dalam bidang pendidikan.

C. Hadits Ketiga
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَكلمولوديولدعلىالفطرةفأبواهيهودانهوينصرانه،كماتناتجالإبلمنكلبهيمةجمعاء،هلتحسمنجدعاء»قالوا : يارسولالله،أرأيتمنيموتوهوصغير؟قال : اللهأعلمبماكانواعاملين«
Artinya: “Rosulullah SAW bersabda,'Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi seperti hewan ternah yang melahirkan . kemudian Abu Hurairah berkata," Fithrah Allah s.w.t. atas seluruh manusa, tiada perubahan dalam ciptaan Allah s.w.t. . itulah agama yang lurus”. (HR. Bukhari)
Manusia adalah makhluk syang mempunyai sifat dan yakin akan ke-Esaan tuhan semesta tuhan semesta alam. Ketika ditinjau dari kaca mata khazanah Islam, adanya potensi yang dititipakan dalam diri manusia, maka bagaiman statusnya, ia menyimpan modal agama (tauhid) yang elah ditanam, jauh sebelum ruh manusia ditiupkan pada jasadnya.
D. Hadist Kempat
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَلوأناحدهمإذاارادانيأتياهلهقالباسماللهاللهمجنبناالشيطانوجنبالشيطانمارزقتنافانهانيقدربينهماولدفيذلكلميضرهشيطانابدا
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, perlu kiranya diketahui oleh pasangan suami isteri tentang hak dan kewajiban di antara keduanya, mengenai nafkah lahir maupun batin. Termasuk tentang etika bersenggema. Karena itu mengenai hal yang sakral, dan mempunyai efek yang tidak pernah kita duga. Salah satunya adalah doa bersenggema. Beberapa kitab dijelaskan; doa bisa mengubah takdir.

E. Hadist Kelima
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا محمد بن عبد الرحمن الطفاوي وعبد الله بن بكر السهمي المعنى واحد قالا ثنا سوار أبو حمزة عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلممروا أولادكمبالصلاة وهم أبناء سبع سنين ، واضربوهم عليها وهم أبناء عشز وفرقوابينهم في المضاجع "
Artinya: ”Perintahnya anak-anakmu untuk menjalankan sholat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukulah mereka karena meninggalkan sholat kerika berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah ranjang-ranjang mereka”.

1. Sholat itu merupakan tiang agama
2. Ajarilah anak-anak kalian ketika mereka sudah berpikir
3. Menanamkan mereka rasa cinta terhadap sholat sehingga menjadi kebiasaan
4. Memisahkan tempat tidur mereka, hal itu perlu dilakukan karena pada masa tujuh tahun, seorang anak-anak akan mendekati fase kesempurnaan pada pertumbuhan fisik mereka

F. Hadist Keenam
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا حسين وعفان قالا ثنا خلف بن خليفة حدثني حفص بن عمر عن أنس بن مالك قال كان رسول الله صلى الله عليه و سلمتزوجواالودودالولودفإنيمكاثربكمالأمميومالقيامة
Artinya: “Nikahilah para wanita walud (produktif) dan wadud (penyayang), karena aku akan membanggakan jumlah nanti di hari kiamat”. (HrR. Ahmad)

Anjuran Nabi besar di atas adalah menyuruh untuk memilih wanita wadud (sangat penyayang) karena wanita yang berkepribadian ini akan membuat suasana keluarga penuh dengan ketentraman. Dia akan selalu menyayangi suami dan didikannya terhadap anak akan membuat mereka tumbuh mereka tumbuh dan berkembang dalam dalam lingkungan yang penuh kaish sayang.
Selai daripada itu, Rasulullah menganjurkan wanita yang walud (subur), diharapkan dari wanita tersebut nanti akan banyak menghasilkan keturunan. Berangkat dari komunitas kecil, anggota keluarga akan dipenuhi dengan anak-anak shalih, kemudian kan menajdi umat yang besar dan kuat. Disatu sisi, ketika memilih wanita wadud, secara langsung kita akan menjadi kebanggaan Nabi Muhammad saw. dihadapan para nabi-nabi lain di hari kiamat
.
G. Hadist Ketujuh
حدثنامحمدبنالعلاءقالحدثناأبوأسامةعنبريدبنعبداللهبنأبيبردةعنأبيبردةعنأبيموسىقال ولدليغلامفأتيتبهالنبيصلىاللهعليهوسلمفسماهإبراهيمفحنكهبتمرةودعالهبالبركةودفعهاليوكانأكبرولدأبيموسى
Artinya: “Diceritakan dari Ishaq bin Nashr dari Abu Usamah, beliau berkata: telah bercerita padaku Buraidah dari Abu Burdah dari Abu Musa al-Asy’ari bahwasanya dia berkata, “(Ketika) putriku lahir, aku membawanya ke Nabi saw. lalu beliau menamakan Ibrahim, mentahniknya dengan kurma, mendoakan dengan keberkahan, dan setelah itu beliau mengembalikan putranya kepadaku, Ibrahim adalah putra sulung Abu Musa al-Asy’ari”. (HR. Bukhari)

Apabila buah hati yang baru lahir, di sini dijelaskan dua anjuran yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Pertama, menthnik agar buah hati ini menjadi sehat dan tahan dari penyakit. Kedua, memberi nama kepada anak yang baru lahir dengan nama-nama yang bagus dan baik, karena nama sebagai identitas makhluk hidup dan nama akan mempengaruhi psikologi yang mempuyai anak tersebut.
H. Hadist Kedelapan
حدثنا عبدُ اللهِ بنُ سعيدٍ حدثنا الحارِثُ بن عِمرَانَ الجَعفَرِي عن هِشامٍ بن عُروَةَ عن ابيهِ عن عَائَشَةَقالَتْ قالَ رَسولُ اللهِ صلى اللهُ عليهِ وسلم تَخيُروا لِنطَفِكم وَانكِحُوْا الاَكُفَاء وانكِحُوا اِلَيهِمْ.
Artinya:” Abdullah bin Sa'id cerita padakau dari al-Harits bin Imron al-Ja'fari dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah. Aisyah berkata," Rosulullah SAW bersabda,'selektiflah untuk tempat manimu. Nikahilah wanita yang sepadan."(HR. Ibnu Majah)
Fase persiapan bagi seorang yang sudah dewasa untuk menghadapi kehidupan yang baru lahir yaitu keluarga. Salah satu pendidikan yang harus dimiliki seorang yang sudah dewasa itu adalah masalah memilih pasangan hidup.
Hadist ini mengandung makna, diantaranya: (1) Perkawinan untuk

I. Hadist Kesembilan
وَرُوِّينَا عن الحسن ، عن سمرة ، أن النبي الله صلى الله عليه وسلم قال : كل غلام رهينة بعقيقته ، تذبح عنه يوم سابعه ، ويحلق رأسه ويسمى
Artinya: “Kami diriwayati dari Hasan, dari Samroh, sebuah hadits yang menyatakan bahwa Rosulullah SAW bersabda,"setiap anak itu digadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya, dicukur rambutnya, dan diberi nama”.)HR. Ibu Dawud)
Anak adalah anugerah Allah swt. yang sangat berharga, sudah seharusnya anugerah yang sangat berharga itu disambut dengan sambutan hangat dan bersahaja. Menyembelih aqiqah, memberi nama, bershadakah adalah sambutan untuk kehadiran mereka.
Serangkaian prosesi tersebut penuh dengan pesan moral yang harus dipahami dan dialikasikan. Dengan harapan anak-anak akan tumbuh kembang menjadi orang seperti mereka inginkan, anak yang kita harapkan, dan hamba Allah swt. kehendaki. Sehingga keinginan mereka adalah harapan kita sekaligus takdir Allah swt.

III. PENUTUP
Manusia merupakan makluk Allah yang sangat sempurna, sehingga diciptakan oleh Allah s.w.t menjadi khalifah. Namun yang perlu kita perhatikan manusia yang bagaimana yang akan menjadi pemimpin/mandataris di muka bumi ini. Sudah barang tentu manusia yang berakhlak baik dan mempunyai cita-cita untuk menciptakan peradaban di planet ini.
Dari hadist-hadist yang telah disebutkan, merupakan cara bagaimana menjadikan manusia seutuhnya yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw., sehingga bisa menjadi mandataris Allah swt. Menjadikan manusia seutuhnya tidaklah mudah, namun harus melalui proses, seperti apa yang telah dijelaskan pada hadist di atas.